Wound Class Seri #11 : Penulisan Ilmiah Bagi Pemula

Bagi mahasiswa , perawat, atau profesional kesehatan lainnya, menulis laporan kasus (case report maupun case study) merupakan langkah awal yang baik untuk memulai perjalanan di dunia publikasi ilmiah. Meskipun tampak sederhana, case report dan case study yang baik membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang mendalam. Untuk lebih detailnya akan dibahas dalam Wound Class Edisi #11 yang dilaksanakan pada :

Hari : Kamis
Tanggal : 3 Oktober 2024
Pukul : 19.00-21.00 WIB
Link Zoom : Klik disini
ID Rapat: 810 6292 1163
Kode Sandi: rawatluka

Sedikit akan kami ulas terkait bagaimana menyusun sebuat case report dan case study tentunya diawali dengan beberapa tahap yakni antara lain :

1. Memilih Kasus yang Tepat

Tidak semua kasus klinis layak dipublikasikan. Pilihlah kasus yang unik, menarik, jarang terjadi, atau memiliki temuan baru yang berkontribusi pada ilmu pengetahuan, misalnya:

  • Kasus Luka dengan Penyembuhan Tidak Biasa: Misalnya, luka diabetes yang sembuh signifikan dengan terapi topikal terapi tertentu.
  • Kasus Luka dengan Komplikasi Langka: Contohnya, luka bakar yang mengalami infeksi jamur yang jarang terjadi.
  • Respon Terapi yang Tidak Terduga: Misalnya, penggunaan jenis balutan modern pada luka kronis yang menghasilkan perbaikan signifikan.

2. Menyusun Kerangka Penulisan

Case report dan case study umumnya memiliki struktur sebagai berikut:

  • Abstrak: Ringkasan singkat tentang isi case report.
  • Pendahuluan: Latar belakang kasus, mengapa kasus ini penting, dan tujuan penulisan case report.
  • Tinjauan Pustaka: Informasi relevan dari literatur ilmiah yang mendukung kasus yang dilaporkan.
  • Presentasi Kasus: Data lengkap pasien (tanpa mengidentifikasi identitas pasien), riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan penatalaksanaan.
  • Diskusi: Analisis dan interpretasi temuan kasus, membandingkan dengan literatur, dan menjelaskan signifikansi temuan.
  • Kesimpulan: Ringkasan temuan penting dan implikasi bagi praktik klinis.
  • Daftar Pustaka: Sumber referensi yang digunakan.

3. Mengumpulkan Data yang Komprehensif

Data yang akurat dan lengkap sangat penting dalam case report. Kumpulkan informasi detail tentang:

  • Demografi Pasien: Usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat alergi, dan lain-lain.
  • Riwayat Penyakit Sekarang: Keluhan utama, kapan mulai, faktor pemicu, perjalanan penyakit, dan pengobatan sebelumnya.
  • Riwayat Penyakit Dahulu: Penyakit yang pernah diderita.
  • Pemeriksaan Fisik: Tanda vital, keadaan umum, temuan spesifik pada luka (lokasi, ukuran, jenis, tanda infeksi, dan lain-lain).
  • Pemeriksaan Penunjang: Hasil laboratorium, foto radiologi, dan lain-lain.
  • Diagnosis: Diagnosis luka berdasarkan klasifikasi yang relevan (misalnya, Wagner Ulcer Classification untuk luka kaki diabetes).
  • Penatalaksanaan: Terapi yang diberikan (terapi topikal, sistemik, dan prosedural) serta respons terhadap terapi.
  • Follow-up: Perkembangan luka selama pemantauan.

4. Menulis dengan Jelas dan Ringkas

Gunakan bahasa ilmiah yang baik dan benar, hindari istilah yang ambigu atau bahasa gaul. Tulis secara sistematis, terstruktur, dan mudah dipahami. Sertakan gambar atau ilustrasi yang relevan untuk memperjelas kasus.

5. Kesimpulan

Menulis case report merupakan kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah. Dengan memilih kasus yang tepat, mengikuti struktur penulisan yang baik, dan menjaga etika publikasi, Anda dapat menghasilkan case report yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tips Tambahan:

  • Gunakan aplikasi referensi (misalnya, Mendeley atau Zotero) untuk mengatur daftar pustaka.
  • Pelajari panduan penulisan jurnal yang dituju dengan seksama.

2 responses to “Wound Class Seri #11 : Penulisan Ilmiah Bagi Pemula”

  1. irawati Avatar

    Trimksh ilmunya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *